Sabtu, 17 November 2012

LIBURAN KE BALI SAMA IBU :)


Untuk pertama kalinya aku mengajak ibuku liburan jauh, ke Bali. Itu juga menjadi kali pertama beliau menginjakkan kakinya di Pulau Dewata. Kalau anaknya ini sih, udah berkali-kali. Bahkan tahun ini aku 6x trip ke Bali...*sombooong :p* Ya liburan, ya kerjaan.  Ada apa sih, dengan Bali? :p

Persiapannya sedikit butuh konsentrasi karena ini bukan liburan biasa yang sering aku lakukan sama teman-teman. So, 1,5 bulan sebelumnya semua aku persiapkan. Pertama, tentu aja waktu liburan. Tadinya mau akhir Desember, tapi karena takut crowded, hujan, dan peak season pula, maka liburannya aku majuin ke bulan Oktober.

Ibuku tinggal di Jogja, jadi aku harus jemput beliau di sana. Makanya aku ngambil cuti lebih lama di libur Idul Adha. Sekalian mudik lebaran haji, lanjut pergi ke Bali ;)

Tanggal sudah mantep, waktunya cari tiket pesawat dan hotel. Karena ada long weekend di sekitar Idul Adha itu, harga tiket lumayan mahal. Tapi untunglah, berkah melek sampe pagi, dapet tiket Garuda pp 2 juta aja untuk berdua, Jogja-Bali :)

Nah, yang nggak kalah penting adalah soal hotel. Meskipun ada sodara di Bali, tapi tetep lebih nyaman kalau nginepnya di hotel, soalnya kan mau liburan…
Karena sama ibu, ada banyak pertimbangan ketika aku milih hotel. Ibuku umurnya udah 63th. Jalannya pun sudah tidak seenergik dulu, so aku harus cari hotel yang nggak nyusahin, misalnya nggak harus naik tangga ke kamar, bukan yang banyak tamu-tamu mabok atau yang bising dengan musik klub malam. Dan kalau aku pengen keluar malem sendiri, sekitarnya rame juga aman hehehe…. (tapi nyatanya tiap malam tepar hihihi..).
Pilihanku jatuh ke Best Western Resort Kuta. Per-malamnya sekitar 500 ribu. Pengalaman nginep di jaringannya Best Western sih, nggak pernah mengecewakan. So, I chose them. Ada lift, kamarnya nyaman, menu sarapannya banyak pilihan (termasuk menu Indonesia, karena ibuku gak suka makanan barat :p), dan lokasinya tenang. Best Western yang ini deket sama bandara Ngurah Rai, paling cuma 10 menit. Aku juga dapat fasilitas dari hotel, penjemputan gratis di bandara. 
Standard room - double bed
Pesan tiket pesawat dan hotel, done. Tinggal menyusun itinerary lokasi yang ingin dikunjungi nanti. Well, sekali lagi karena ini liburan sama ibu, dan ibuku sudah sepuh, makanya lokasi wisata yang dituju harus mudah diakses, selain menarik tentunya..
Tapi lokasi gampanglah, selain karena udah lumayan hapal dengan lokasi-lokasi di Bali, ada banyak teman yang bisa ditanya nanti kalau sampai mentok ide ;) #uhuk!

Hari pertama, kami istirahat di hotel saja. Soalnya sampai Bali emang udah malem. Dari Jogja jam 4 sore, sampai Bali jam 6 lewat. Makan malam di hotel, trus istirahat di kamar deh. Biar ibuku nggak kaget, kalau harus langsung jalan.

Paginya, sarapan di hotel dengan view kolam renang. Hufft…ini yang selalu aku sesali, kenapaaaa nggak bisa berenang. Jadi cuma ngeliatin airnya aja deh… :/ 
Kolam renang hotel & tempat sarapan
Pak Wayan, driver rental yang sering jadi langganan kantorku kalau ada shooting di Bali, sudah standby jam 8.30 di lobi. Destinasi pertama kami adalah rumah saudara yang ada di Denpasar. Ini udah direncanain sih, selain liburan, pengen jenguk sepupu yang baru punya anak kecil. Biar ‘rame’ perjalanannya, kuajak aja sekalian sepupuku itu dan anaknya untuk jalan-jalan ke Kintamani! :D
Banyak penjor di sepanjang jalan...
Perjalanan ke Kintamani hampir 3 jam. Bawa mobilnya emang santai sih, sekaligus ngasih lihat ke ibuku pemandangan Bali. She’s happy. Katanya, Bali baguuus sekali :). Sampai Kintamani, foto-foto sebentar dengan latar belakang gunung Batur dan danaunya. Karena masih musim kemarau, tanah sekitarnya gersang sekali. Rumputnya aja coklat semua karena terbakar. Empat tahun yang lalu ke lokasi ini, suasananya hijau karena musim hujan. Bagus kaya’ di Irlandia… sama pacar pula… #eaaaa :p
Eh, tapi pemandangan di Kintamani ini ‘fotoable’ menurutku. Perpaduan tanah dan batu gunung yang hitam dengan pohon-pohon yang kering kerontang, itu dramatis! :p
Katanya banyak yang suka foto pre-wed di sini.
Noni - ibuku - aku di Kintamani
Gersangnya Kintamani...
Gunung & Danau Batur di Kintamani
Puas foto-foto, kami makan di restoran dekat danau Batur. Harganya lumayan mahal, namanya juga di areal wisata. Rasanya sih, enak…tapi lalatnya itu loh. Ternyata emang di sini, lalat banyak banget karena dekat dengan danau dan keramba-keramba ikan. Meskipun udah nyalain lilin, tetep aja kami makan sambil kibas-kibas tangan :p
View tempat makan di Kintamani, danau dan keramba...
Dari Kintamani, kami menuju ke desa wisata Penglipuran. Ini desa yang dari dulu pengen banget aku lihat. Beneran bagus, loh! Rapi. Bersih. Tiket masuk ke desa ini 7.500 / orang. Dari lokasi parkir nggak jauh kok masuk ke deretan rumah-rumah Bali ini. Kamu bisa milih jalan ke kiri atau ke kanan dulu. Kalau ke kanan, ada Pura Penataran di ujung desa. Kalau mau masuk ke dalam pura, kita bisa menyewa kain yang disediakan penduduk di dekat pura. 
Desa Penglipuran dengan ujung Pura Penataran
Pura Penataran, Desa Penglipuran
Penduduk desa Penglipuran ramah-ramah. Mereka juga sudah mahfum dengan keberadaan wisatawan, jadi nggak aneh lagi kalau ada yang melihat-lihat rumah mereka. Bahkan mereka menawari pengunjung untuk masuk dan melihat ke dalam rumah. Ini juga cara masyarakat Bali memperkenalkan budaya ‘rumah Bali’ mereka yang terdiri dari beberapa bangunan dalam satu areal rumah. Nice :)
Ibuku nggak henti-hentinya memuji desa ini. Soalnya emang bersih dan rapi. Kalau aku suka perpaduan rumput hijau dan jalanan batunya :D
Ds. Penglipuran (sisi kiri, yg ujungnya bukan Pura)
Rumah di desa Penglipuran (tampak dekat)
Di depan tiap rumah ada tempat sampah ini
Hari sudah sore. Sambil jalan pulang ke hotel, kami mampir ke mal baru di kawasan Kuta, namanya Kuta Beachwalk. Persis di depan pantai Kuta. Mal-nya besar dan bagus sih, cuma belum semua tokonya terisi/buka. Konsepnya semi outdoor. Di lantai paling atas mal juga ada taman untuk duduk-duduk dan melihat ke pantai. Cocok nih, buat kamu yang mau menunggu sunset pantai Kuta, tapi pengen belanja juga! ;p
Jalanan depan Kuta Beachwalk - depan pantai Kuta
Kuta Beachwalk
Areal dalam Kuta Beachwalk
Areal dalam Beachwalk yang semi outdoor
Taman di rooftop Beachwalk

Plesiran hari pertama, done! Nggak boleh capek-capek kalau liburan sama orang tua, ya... :))

Hari kedua, tujuan kami adalah Ubud. Ini sebenarnya juga karena aku sudah ada janji sama Tjok De dan temen di Bali Pulina sih, hehehe… Tapi ibuku seneng-seneng aja kok. Pasrah mau dibawa kemana sama anaknya…hehehe.
Berangkat dari hotel jam 9, sampai di Bali Pulina (daerah Tegallalang) hampir jam 11. Lokasinya ini nggak jauh dari rice terrace Ubud yang terkenal itu, loh. Aku udah dua kali shooting di Bali Pulina, jadi udah kenal baik sama yang punya, dan mereka ramah sekali...:) Pak Made, yang pernah shooting sama Tjok Gde, orangnya humble banget. Bli Nyoman, anaknya, yang punya tempat ini juga baik. Apalagi mba Koming yang mengelola di sini, ramah sekali. Nanti aku cerita khusus soal Bali Pulina, deh...soalnya banyak fotonya ;p
Aneka minuman di Bali Pulina
Kami disuguhi aneka macam minuman di gelas kecil-kecil yang ditaruh di atas ruas bambu. Ada kopi, teh, coklat, kopi jahe, dll. Kalau kamu ke sini juga bakal disuguhi minuman seperti ini, gratis! Tapi kalau kamu mau minum yang kopi luwak, baru bayar…hehe. Di sini emang pengunjung bisa melihat cara pengolahan kopi luwak, mulai dari penjemuran hingga penumbukan. Bahkan kalau mau lihat Luwaknya juga ada, loh! Asik deh, kongkow-kongkow minum kopi sambil lihat pemandangan terbuka gini…

Salah satu gazebo di Bali Pulina
View kalau ngupi-ngupi di Bali Pulina :)

Dari Bali Pulina ke rumahnya Tjok Gde nggak jauh. Tjok De udah nunggu sama bli Sedane. Dan aku disuguhi minuman Temulawak. Pahiiiitt!!  Akhirnya yang minum ibuku aja. Tjokde malah ngetawain aku! >.<
Minuman Temulawak
Ibuku & Tjokde
Nah, udah di Ubud, nggak asik kalau nggak nyobain Ayam Kadewatan. Makanya aku ajak ibuku ke warung Bu Mangku dan nyicipin nasi ayam campur Kadewatan yang tersohor itu :p
Pedes cyiiin! Hahahaa…
Nasi ayam campur Kadewatan
Next destination adalah Uluwatu. Berarti harus turun ke bawah (kalau lihat peta). Aku pengen lihat pertunjukan tari Kecak. Karena waktu masih longgar, Pak Wayan ngajak jalan-jalan ke beberapa resort keren di sekitar Uluwatu yang punya pemandangan bagus. Wuiiih….jadi pengen buru-buru hanimun, nih! :p

Pertunjukan Tari Kecak dimulai pukul 18.00 – 19.00 WITA. Satu jam sebelumnya loket tiket pertunjukan baru dibuka. Kami sampai lokasi jam setengah lima. Beli tiket masuk kawasan wisata Uluwatu, 15.000/orang. Itu untuk domestik ya… kalau wisman lebih mahal. Sambil nunggu tiket pertunjukan dijual, foto-foto dong pastinyaaaa ;)
Oiya, sebelum masuk kawasan, semua pengunjung wajib mengenakan selendang kecil dililit di pinggang. Kalau yang pakai celana pendek, harus mengenakan kain lebih dulu. Semua kain dan selendang itu dipinjamkan gratis, sudah termasuk di tiket masuk sepertinya.
Uluwatu
Akhirnya,jam 5 tepat, tiket pertunjukan Kecak dibuka. Langsung deh pada ngerubutin petugasnya. Soalnya kalau dapat tiket cepat, bisa segera masuk areal pertunjukan dan memilih tempat duduk yang posisinya kece. Aku ambil posisi duduk yang bisa menghadap tebing Pura Uluwatu dan laut lepas, supaya dapet sunset-nya. Sayang, kameraku rusak….jadi semua foto di sini diambil pakai BB dan ipod aja :(
Harga tiket pertunjukan Kecak, 75.000/orang (domestik). Seperti yang udah pernah aku tweet, pertunjukan ini ‘spektakuler’ nilai ekonomisnya. Dari hitung-hitungan kasarku, sekali pertunjukan yang rata-rata dilihat 1000 orang itu, pemasukannya bisa 100 juta. Setiap hari pertunjukan ini digelar. ‘Kemasan’ telah membuat seni ini bernilai jual tinggi. Tari Kecaknya cukup menghibur, ditambah lokasi outdoor yang menawarkan keindahan sunset Uluwatu, nyatanya bisa sukses menggaet penonton. Jarang ada seni pertunjukan tradisional yang diapresiasi begitu tinggi seperti ini. Harusnya sih, bisa jadi contoh dan inspirasi daerah-daerah lain yang ingin seni tradisionalnya terangkat, populer, dan dihargai tinggi.
Pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu
Sunset mulai turun....
Penonton yang kebanyakan wisman
Selesai nonton Kecak, hari sudah malam, waktunya makaaaan! :)) Ibuku suka seafood, jadi kuajak beliau makan di Jimbaran. Makan di tepi pantai, menikmati debur ombak dan tarian (lagi), bikin lapernya makin menjadi hehe.. Di sini kamu bisa memilih sendiri ikan, udang, cumi, atau seafood yang lain, plus mau dimasak apa. Harganya dihitung per-kilo. Lumayan sih, tapi worth it untuk rasa dan suasananya kok. Apalagi kalau makannya rombongan, malah bisa lebih murah menurutku.
Dinner on the beach
Makan di sepanjang pantai Jimbaran
Puas makan, langsung kami balik hotel, tiduuur! :p

Hari terakhir di Bali.
Pak Wayan sengaja aku minta datang agak siangan, karena aku harus packing dulu, biar nggak bolak-balik hotel. Jam 10 kami ckeck out, langsung ke toko-toko di sepanjang jalan Legian, karena mau nyari sandal jepit hitam titipan si bos! :p
Setelah dapat, berikutnya nyari oleh-oleh. Oh, aku sempet ke beberapa lokasi untuk coba benerin kamera Canon G11 ku, tapi ternyata pada nggak bisa euy! Malah bilangnya harus dikirim ke Jakarta. Ya mendingan aku bawa sendiri to ya…
Nyari oleh-oleh yang komplit, one stop shopping ya di Kresna. Hemat waktu, apalagi aku orangnya nggak bisa nawar barang. Sebenarnya akan lebih asik kalau belanja di Sukowati atau pasar-pasar tradisional yang lain, tapi ya itu… waktu dan tenaganya yang nggak ada. Plus males juga sih hehehe…

Kelar beli oleh-oleh jam 1, kami langsung ke bandara. Pesawat kami jam 3, jadi biar agak santai di bandara. Apalagi jarak drop out penumpang ke tempat check in di Ngurah Rai itu jauh sodara-sodara! Mungkin kalau nanti bandaranya selesai dibangun, bisa lebih deket aksesnya. Sempet makan soto dulu, Alhamdulillah pesawatnya juga tepat waktu. Ibuku kutanya, katanya puas, seneng. Alhamdulillah….
Pokoknya kalau liburan bareng orang tua, harus santai. Jangan buru-buru di tiap lokasi yang didatangi. Cari yang aksesnya mudah juga, nggak terlalu jauh dari parkiran atau menanjak, misalnya. Jangan kebanyakan jalan. Usahakan ada tempat-tempat yang bisa buat duduk sejenak. Makanya di liburan kali ini aku cuma mendatangi sedikit lokasi, ya karena pertimbangan itu semua tadi. Kalau sama teman2, pasti udah dari ujung ke ujung deh, didatengin! hehehe...

Bye Bali, see u when I see u! ;)

Minggu, 12 Agustus 2012

WISATA KAWAH RENGGANIS DI CIWIDEY


Buat yang liburan nanti mau ke Bandung, pengen liburan di alam, menghirup udara segar pegunungan dan memanjakan mata dengan hamparan kebun teh, Ciwidey – Bandung Selatan kayanya pas nih. Lokasi wisata apa aja yang ada di sana? Silakan googling dan anda akan banyak menemukannya hehe…

Nah, yang mau aku infoin ini adalah lokasi wisata yang masih jarang dikunjungi, padahal indah banget! Letaknya nggak jauh dari Kawah Putih, namanya Kawah Rengganis. Dulu namanya kawah Cibuni, tapi sejak dikelola oleh agrowisata perkebunan teh Rancabali, namanya diubah.

Untuk masuk ke kawasan ini, anda akan dikenakan tiket masuk 4000 rupiah per orang. Lalu harus jalan kaki hampir satu kilometer untuk sampai di kawah. Nggak perlu khawatir capek, soalnya pemandangan kebun teh dan rindangnya hutan bakal menghapus semua rasa itu.. *cieeh

(Jalan menuju kawah)

(Pemandangan hamparan kebun teh Rancabali)

Sebelum sampai di kawah, anda bakal menjumpai deretan rumah penduduk asli setempat. Hanya ada beberapa. Sebagian malah rumahnya di bawah, dekat kawah. Mereka membuka warung kecil dan toilet umum. Nantinya, mereka akan direlokasi ke atas, begitu yang aku denger dari pengelola kawasan ini.
Bedanya dengan kawah putih, di sini ada pemandian air panas alaminya pemirsa…
Ada beberapa air mancur yang sengaja dibentuk untuk memudahkan aliran sungai air panas ini digunakan mandi. Cocok banget dengan udara sekitarnya yang dingin! Tapi jangan lama2 mandinya ya, maksimal 20 menit aja, nggak baik mandi air belerang lama2…begitu yang pernah aku baca ;) Jadi buat yang punya masalah penyakit kulit, problem solved, ya! hehehe...



(Pemandian air panas, mengandung belerang)

Kalau pepohonannya, mirip sama yang di Kawah Putih sih. Mungkin memang jenis tanaman seperti itu yang mampu tumbuh di lokasi seperti ini.

Oiya, kalau kamu naik ke atas, dari air mancur itu, ada sebidang tanah yang agak lapang. Katanya sih, sering untuk kemah. Konon, ada juga yang bermalam untuk semedi. Nyari apa, ya? hihi..

(tanah lapang untuk kemah)

Nah, di bawah tanah lapang itu (buset dah, naik turun :p), ada sumber lumpur belerang. Lumpur ini bagus untuk luluran, bisa menghaluskan dan membersihkan kulit. Nantinya, lumpur ini pun akan dikelola dengan lebih baik, sehingga manfaatnya maksimal. Jadi kalau ke Kawah Rengganis, cobain deh untuk maskeran atau melulur tangan-kaki dengan lumpur ini, trus setelah kering, mandi di air panasnya. Wow!! J

(lumpur belerang)

Namanya juga di ketinggian, jangan lupa bawa jaket atau payung ya, takut kalau tiba-tiba hujan. Tapi di sekitar situ ada rumah-rumah penduduk kok. Trus, yang nggak tahan bau belerang, bawa syal atau masker penutup hidung yaa...dan jangan lupa cicipin Strawberry lokal sana. Fresh!! :))

Nah, yang berikut ini foto waktu shooting Nature Life di Kawah Rengganis. *narsissession*

(Tjok Gde jalan diantara batuan belerang) 

(Bajunya kompak, nih! Hahaha....)

Yang masih kurang dari lokasi ini adalah areal parkir. Mudah-mudahan pengelola segera membuatnya yaa…

Selamat liburan!

Sabtu, 19 Mei 2012

ADA 'IRLANDIA' DI LEMBAH RINJANI


(tulisan ini harusnya diposting 7 Mei, tp baru sempet sekarang. Gpp yaa..)
Lombok! Here i'm. Dulu sempat ke sini tapi cuma transit di kotanya, menunggu kapal ke Sumbawa. Dulu, bandaranya juga masih di Selaparang. Sekarang, bandaranya udah pindah ke daerah Praya. Jauh di luar kota. Kali ini aku datang untuuuuk....shooting Nature Life!:-)
 Tadi pagi, dijemput jam 4 sama driver kantor. Setengah jam sebelumnya baru bangun, trus langsung mandi. Sengaja gak dandan segala, soalnya mau shalat subuh di kantor. Kalau subuh begitu, jalanan Jakarta masih lengang, jadi setengah jam aja udah sampai kantor. Jakarta itu kota yang nggak pernah tidur. Jam berapapun kamu lewat jalanannya, pasti ada saja yang beraktivitas. Penyapu jalanan, tukang sayur keliling, sopir bis kota....mereka mempersiapkan segala sesuatunya untuk kerja siang harinya.
Sekitar jam 5 pagi, aku dan tim NL berangkat ke bandara. Tjok De jg berangkat dari Bali. Nanti kami ketemuan di Lombok. As usual, Lion Air delay. Sebenarnya gak delay, tp take off nya lama banget. Trik baru para operator jasa penerbangan untuk menghindari kewajiban membayar denda ke penumpang kl mereka delay, penumpangnya 'disuruh' nunggu di dalam pesawat. Ngetem! kaya' bis kota persis! Hummm...
Sampai di Lombok jam 10 waktu setempat. Ada selisih 1 jam lebih awal dengan Jakarta. Tjok De sudah nyampe duluan. Sambil menunggu asistennya yang dari Jogja (masih 2 jam lagi), kami langsung meluncurke lokasi pertama. Well, karena bandaranya berada jauh di luar kota, jadi perjalanan berasa panjang, cyiiin! :p Untung gak ada macet di sini :-)
Selesai shooting day1, kami langsung menuju ke Lombok Timur. Lama perjalanan sekitar 3 jam. Sampai penginapan udah malem. Paaas banget bulan purnama. Cute! :-)
Penginapan bagian atas pada malam hari di 'Lembah Rinjani'
Bulan purnama - dari areal parkir penginapan 'Lembah Rinjani'
LEMBAH RINJANI, LOMBOK TIMUR
Pagi harinya....
Bener aja, yang ada aku dan teman2 bengong ngelihat sekeliling penginapan. Seeeemuanya indah! Gunung-gunung mengelilingi kami. Langit biru, udara sejuk, suara burung, angin sepoi-sepoi, bunga-bunga...ah... keren!
Penginapan di pagi hari
Gunung Rinjani di kejauhan...
Jalanan di depan penginapan. Lengang.
Jalanan masuk gerbang penginapan. See, dikelilingi gunung!
Beberapa bentuk bangunan di penginapan
Mungkin ini adalah satu-satunya penginapan di Lembah Rinjani. Soalnya selama 3 hari di sana, nggak lihat ada yang lain. Tapi kalaupun ada, this is the best. View yang di dapet dari penginapan ini bener-bener juara! *buseeet, ni kaya dibayar aja buat promoin*. Sayangnya, fasilitas air panas belum ada. Waktu kami menginap, tower airnya sedang dibangun. Jadi mandi air dingin dweh! brrrrrr!! :D
Sambil shooting, sambil lihat sekeliling. Foto-foto dan pose-pose ampe pusing! haha.. *lebay!:p*
Daaann...Inilah daerah yang kemudian kusebut 'Irlandia' nya Indonesia. Do u know, im dreaming going to Ireland, someday. Dan aku bertemu dengan Lembah Rinjani, yang 'penampakannya' mirip dengan Irlandia yang kulihat di film2 drama, macam P.S I LOVE U. Bukit dan pegunungan hijau dengan bebatuan yang menyembul, lalu bunga-bunga warna - warni dan ternak yang berkeliaran begitu saja. I found it on Rinjani Valley!
Bukit dan padang hijau di samping penginapan
Lihat orang-orang itu, mereka jalan kaki turun bukit!
Bukit hijau dengan bebatuan....it's like on that movie ;)
Ini gak seberapa dari yang aku lihat langsung di sana. Ini masih di sekitar penginapan 'Lembah Rinjani'. Belum mendaki gunung Rinjaninya, belum ke danaunya, belum ke lokasi2 indah lainnya. Di sepanjang jalan kamu akan melihat Bunga Bulan yang berwarna kuning terang (seperti bunga matahari) dan Daun merah bersandingan. Tak beraturan, kontras, tapi cantik! Susah njelasin keindahan yang ada. Mendingan lihat dari foto2 di bawah ini aja yaa... :p
Lapangan desa dengan latar belakang pegunungan hijau
Ini 10 menit dari penginapan. Keren, kan?! :)
Ini rumah yg terlihat di gambar sebelumnya (dari halaman depannya). Speechless...
Bunga di mana - mana...
Nggak bakalan cukup menggambarkan indahnya lembah Rinjani di sini. Mending kamu datang sendiri ke sana dan siap-siap melongo dengan keindahannya ;)
Mudah-mudahan aja pariwisata yang ada nggak akan merusak keindahan lembah Rinjani. Masih banyak potensi yang bisa digali untuk mengembangkan daerah ini tanpa merusaknya. Contoh, nggak ada rumah makan / restoran di sini. Hanya ada satu warung makan kecil yang siap menerima pesanan kalau ada pelancong. Padahal kuliner bisa juga jadi satu bidang yang menarik wisatawan, kan?! Denger2, harga tanah di sini sudah sangat mahal karena banyak yang mau invest, terutama orang asing. Humm...jangan sampai 'kalah sanding' yaa..
Sampai jumpa di postingan eksotik ttg Lombok, berikutnya! ;-P