Haloooww....
Hampir setahun yang lalu aku ke Lembah Rinjani bersama tim Nature Life. Setahun kemudian aku ke sana lagi bareng tim Ala Chef. Masih dengan kekaguman yang sama, tulisan ini semacam 'sekuel' dari tulisan sebelumnya ini hehehe.... Lembah Rinjani tetap mempesona, tetap indah, tetap my 'Irlandia' :D
Kemarin ke Lembah Rinjani, masih transisi musim, dari hujan ke kemarau. Jadi masih sering berawan dan hujan siang harinya.
Yang nggak pernah bosan aku lihatin itu bunga-bunga warna kuning yang ada di mana-mana. Bunga Bulan, mirip Bunga Matahari tapi menghadap ke atas dan ada banyak bunga dalam satu pohon.
Karena dikelilingi gunung dan udaranya sejuk, daerah Sembalun ini tanaman sayurannya subur. Kebun-kebun di kaki gunung bikin betah pandangan. Kalau petaninya mungkin bosen, ya..tiap hari lihat hehe...
Gunung yang terlihat berlipat-lipat dan berlumut itu namanya Gunung Pergasingan. Sebenarnya tanaman di gunung yang seperti lumut itu, tinggi-tinggi loh, pemirsa...tapi karena jauh, jadi kaya lumut, ya :)
Kemanapun shooting, selama di desa Sembalun, Gunung Pergasingan ini seperti 'mengikuti'. Cuma jadi pindah-pindah arah aja, kadang di kanan kita, kadang di kiri, kadang di depan....saking gedenya hehe...
Daaan udara di kaki gunung ini sejuk banget! Cenderung dingin, malah. Sampe2 Farah selimutan sambil nunggu take :)
Di sawah ini kami mau shooting pengambilan ikan Papait dan Tomot dengan menggunakan kodong (sejenis bumbung dari bambu). Ikan-ikan tersebut nantinya akan dimasak dengan bumbu dan cara khas Lombok, yaitu Siong Pedis. Uniknya, ikan-ikan yang masih segar itu, setelah dicuci, disiram langsung dengan bumbu super pedas dan super asam, jadi ikannya pada lompat-lompat di baskom, sampe mati dengan sendirinya, trus dimasak. Kacian... :/
Selain kol, wortel, ikan-ikan kecil, desa Sembalun juga penghasil bawang dan tomat. Untuk tomat, kalau sedang berlimpah, harganya bisa anjlok sampai 100 rupiah per kilogram, loh!!! Makanya, beberapa orang mengolah tomat-tomat tersebut menjadi manisan tomat.
Buat yang senang hunting kain tradisional, ibu-ibu desa Sembalun juga ada yang membuat kain tenun secara tradisional. Farah dan Abel (creative-ku) beli pasmina mereka, 200 ribu aja. Handmade! Kece! :)
Pokoknya kalau shooting outdoor yang membutuhkan background alam indah, Sembalun ini surganya! hehe... Bisa bolak-balik blockingan, udah dapet angle beda, dan dijamin indah. Bahkan di hotel Lembah Rinjani tempat kami menginap, cuma di halamannya, udah terlihat gunung-gunung cantik itu.
Oiya, kamar yang dulu aku tempati, sekarang sudah dilengkapi dengan air panas. Jadi nggak males mandi lagi kalau nginep di sini. Dingin, cyiin! Hehehe...
Lembah Rinjani, desa Sembalun, Lombok Timur....one of my favorite place. Coba kalau rumah-rumah di sepanjang jalan desa mereka di atur kaya white village di Andalucia, pasti keren banget. Di negara kita ini, yang jadi masalah biasanya soal kebersihan dan kerapihan. Semoga kedepannya Sembalun tetap dan tambah cantik! See u when i see u... :)